Selasa, 31 Maret 2009

Yayasan Ibu Rumah Tangga Indonesia (YIRUTA INDONESIA)

Yayasan ini dibentuk berdasarkan keprihatinan yang mendalam atas hadirnya kenyataan bahwa kebanyakan pengasuhan terhadap anak masih jauh dari standar. Seringkali anak mendapat perlakuan apa adanya (bahkan kasar), dipandang belum tahu apa-apa (sering dibohongi), tidak bisa apa-apa (serba dilarang), sekaligus tidak perlu diajari apa pun (belajarnya nanti kalau sudah masuk sekolah). Padahal usia emas anak 0-5 tahun, masa di mana otak tumbuh secara optimal (mencapai 80%) berada di tangan ibu mereka. Benar sekarang ini telah tumbuh banyak sekali playgroup, bahkan sekolah untuk bayi di mana ada tenaga terdidik di sana. Namun prosentasenya masih sangat kecil.
Nasib bangsa ini 20 hingga 50 tahun ke depan ditentukan oleh kualitas para bayi dan balita hari ini. Mereka harus mendapat suplai gizi untuk fisik, pikiran dan jiwa mereka secara optimal.

Yayasan ini diharapkan akan digerakkan oleh mereka yang telah menyadari bahwa mendidik anak perlu banyak ilmu yang terus-menerus diasah, ditambah. Kesadaran itu nantinya akan ditularkan pada ibu-ibu lain di lingkungan terdekatnya.

Seorang aktifis Yiruta Indonesia idealnya adalah istri yang mumpuni, ibu yang handal, serta anggota masyarakat yang peduli. Dengan latar belakang pendidikan mana pun, seorang ibu cocok menjadi aktifis yayasan ini. Karena aneka problem dalam masyarakat membutuhkan solusi dari berbagai disiplin ilmu.

Kegiatan Yiruta Indonesia meliputi diskusi pengasuhan anak, pelatihan memasak, membuat aneka makanan yang higienis dan menarik, seminar/talk show seputar’ how to menjadi istri yang menawan hati suami’, aneka ketrampilan untuk cikal bakal home industri, workshop pengembangan potensi (sesuai dengan bakat dan minat peserta).

Founder Yiruta Indonesia
Jazimah al-Muhyi

1 komentar:

evanuria mengatakan...

ketika hati anak gundah dan gelisah, satu yang dibutuhkah; "IBU",
Ketika anak sakit, satu yang selalu tahu dan begitu dekat;"IBU",
Ketika dunia mengasingkan anak itu, Ibu yang selalu memberikan kekuatan untuk terus bertahan dan bangkit. hanya ibu pemberi kasih sayang tanpa batas dan tak pernah mampu terbalas.
Ketika bertemu pertama kali dengan mbak Jazim, ku sangat salut dengan cara beliau mendidik anaknya. tak pernah membiarkan anaknya jauh dari bimbingannya, walau sekejap.
Semoga semua ibu bisa seperti antum, ukhti, kesibukan bukan alasan melainkan menjadi motivasi untuk terus mengasuh dan mendidik anaknya sendiri dengan kasih sayang yang tak pernah tergantikan.